Senin, 30 November 2015

Tanda dan Gejala Penyakit Gagal Jantung

Kenali Sejak Dini Tanda Gejala Ciri Ciri Penyakit Gagal Jantung

 

Selamat datang dan terimakasih atas kunjungannya, dalam upaya mencegah berbagai resiko serangan penyakit jantung yang ada, kita harus lebih waspada memahami dan mengerti langkah awal yang harus kita lakukan dalam melakukan pencegahan dan pengobatan penyakit jantung.
Sayangi Jantung Anda Sejak Dini 
Salah satu penyakit jantung / gangguan jantung yang paling banyak dibicarakan adalah gagal jantung, mengapa begitu? karena kondisi ini bisa mematikan penderita, Gagal jantung terjadi karena adanya penurunan fungsi jatung yang mengalami kelemahan dalam menyuplai darah keseluruh tubuh sehingga jantung harus bekerja lebih keras dan berat yang secara perlahan menimbulkan dampak yang sedikit demi sedikit merusak fungsi jantung.
Dalam upaya pencegahan dan pengobatan haruslah dilakuakan secara dini dengan menambah wawasan mengenai penyebabnya, ciri ciri penyakit gagal jantung, cara terhindar dan mencegah gagal jantung, serta metode pengobatan alami yang bisa anda coba untuk mencegah resiko terserang penyakit jantung.
Inilah penyebab dari gagal jantung :
  • Adanya penyumbatan ? penyempitan pembuluh darah arteri jantung yang disebabkan oleh penyakit kolesterol, penumpukan lemak jahat, kondisi ini sering kita lihat pada penderita penyakit jantung koroner
  • Adanya kerusakan otot jantung / terjadinya peradangan pada otot jantung sehingga menurunnya fungsi jantung
  • Detak jantung tidak normal atau sering dikenal dengan istilah aritmia
  • Disebabkan oleh komplikasi pentyakit lainnya seperti penyakit darah tinggi, kurang darah, gula darah, kolesterol serta lupus
  • Juga bisa disebabkan karena adanya pengentalan darah pada paru-paru, terjadinya infeksi virus pada otot-otot jantung, atau karena efek samping dari obat-obatan yang mengandung zat kimia.
Selain kami memberikan informasi mengenai penyebabnya tidak lengkap rasanya jika tidak memberikan informasi penting yang harus anda waspadai sejak dini mengenai ciri ciri penyakit gagal jantung.

Berikut Tanda Gejala Ciri Ciri Penyakit Gagal Jantung

  1. Selalu merasakan sakit dan nyeri pada bagian dada
  2. Mudah merasakan capek dan lelah saat beraktifitas lebih
  3. Detak jantung tidak beraturan dengan irama yang cepat
  4. Penderita sering mengalami sesak nafas / susah bernafas
  5. Adanya penurunan kemampuan bergerak karena mudah lelah
  6. Mengalami gejala batuk yang continue / berulang dan sering
  7. Adanya pembengkakan didaerah perut dan dibagian kaki
  8. Hilangnya fokus pikiran karena tidak bisanya konsentrasi
Untuk anda yang mungkin mengalami gejala ciri ciri penyakit gagal jantung diatas diharapkan untuk segera melakukan pengobatan dengan mengkonsumsi obat gagal jantung tradisional ace maxs, selain anda mengkonsumsi ace maxs anda bisa lakukan pengecekan rutin tes darah, rontgen thorax, test psikologis, dan pemeriksaan secara meyeluruh terhadap jantung anda.

Penyebab Gagal Jantung
Seperti yang sudah disebutkan diatas beberapa kondisi yang menimbulkan kerusakan atau memperlemah kondisi jantung dapat menyebabkan gagal jantung. Beberapa kondisi tersebut diantaranya adalah:

1. Penyakit Jantung Koroner. Penyakit jantung koroner merupakan suatu jenis penyakit jantung yang paling sering menimbulkan gagal jantung. Pada PJK, pembuluh darah arteri koroner yang memberi suplai ke otot jantung mengalami penyempitan yang dapat disebabkan oleh penumpukan lemak yang disebut plak yang disebut proses aterosklerosis. Aliran darah yang kurang adekuat menyebabkan otot jantung menjadi lemah dan lama kelamaan tidak dapat berfungsi dengan baik. Pada serangan jantung, terjadi penyumbatan bekuan darah akibat adanya pecahnya plak sehingga area otot jantung yang disuplai oleh pembuluh darah yang tersumbat dapat mengalami kerusakan dan menimbulkan penurunan pemompaan.

2. Tekanan Darah Tinggi (hipertensi). Pada kondisi hipertensi, darah dipompa dari jantung dengan tekanan yang lebih tinggi dari normal untuk dapat melwan tekanan di pembuluh darah arteri perifer. Pembuluh darah arteri mengalami peningkatan tekanan karena adanya proses ateroslerosis yang menimbulkan kekakuan pada pembuluh darah. akibat adanya tekanan darah yang tinggi, maka otot jantung dipaksa bekerja lebih keras lagi untuk memompa darah. dalam jangka panjang otot jantung akan mengalami penebalan untuk mengkompensasi kerja ekst4ra tersebut akibatnya otot jantung juga akan mengalami kekakuan saat fase pengisian sehingga proses pemompaan tidak efektif.

3. Kelainan Katup Jantung. Katup jantung berfungsi untuk menjaga agar darah mengalir kearah yang benar dan mencegah aliran balik darah antar ruang jantung. Adanya kerusakan pada katup jantung yang disebabkan oleh kelainan jantung, penyakit jantung koroner, infeksi jantung dan sebagainya, akan menyebabkan otot jantung bekerja lebih keras untuk mempertahankan aliran darah sebagaimana mestinya sehingga terjadi kompensasi perubahan otot jantung. Selain itu beban volume yang berlebihan dapat menyebabkan otot jantung menipis sehingga kemampuan jantung menjadi menurun.

4. Kerusakan Otot Jantung (kardiomiopati) Beberapa kondisi tertentu dapat menyebabkan kerusakan otot jantung secara langsung yang disebut sebagai kardiomiopati seperti infeksi, penyalahgunaan alcohol dan narkotika, efek obat-obat kemoterapi, adanya diabetes dan lain-lain. Kondisi tersebut menyebabkan kerusakan otot jantung secara langsung yang menyebabkan otot jntung mengalami perubahan struktural sehingga fungsinya terganggu.

5. Miokarditis Peradangan pada otot jantung atau yang disebut sebagai miokarditis dapat menyebabkan kerusakan pada otot jantung yang pada akhirnya menurunkan fungsi jantung. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh virus maupun infeksi yang lain.

6. Kelainan jantung bawaan. Apabila ruang atau katup jantung tidak terbentuk dengan sempurna, maka bagian jantung yang sehat akan bekerja lebih keras untuk menjalankan fungsi pemompaan jantung sehingga akan mengalami perubahan struktural yang pada akhirnya menurunkan fungsi jantung.

7. Abnormalitas irama jantung. Gangguan irama jantung terutama perubahan denyut jantung yang terlalu cepat menimbulkan jantung bekerja lebih keras dengan pemompaan yang tidak efektif sehingga dapat menimbulkan gagal jantung. Denyut jantung yang terlalu lambat juga menimbulkan darah yang dipompa ke seluruh tubuh jumlahnya berkurang sehingga menimbulkan gagal jantung.

8. Penyakit kronis lain Beberapa penyakit kronis lain dapat juga dapat berkontribusi terhadap terjadinya gagal jantung. Penyakit tersebut diantaranya adalah diabetes, hipertiroid, emfisema, amyloidosis, reaksi alergi, infeksi berat dan lain-lain.

Pengobatan gagal jantung

Seseorang yang mengalami gagal jantung bukan berarti jantungnya telah berhenti bekerja, melainkan daya pompa jantungnya menjadi lemah. Karena itu mereka yang mengalami kondisi ini membutuhkan pengobatan agar jantungnya bisa tetap berfungsi dengan baik.
Pada sebagian besar kasus, gagal jantung merupakan kondisi seumur hidup yang tidak dapat diobati. Oleh karena itu, dalam kasus demikian, penanganan efektif yang terdiri dari kombinasi obat-obatan, peralatan penopang jantung, operasi perlu dilakukan. Gaya hidup yang sehat juga penting untuk dijalani oleh penderita.
Keefektifan penanganan gagal jantung bukan hanya tugas dokter, namun juga harus didukung oleh kerjasama dari pasien. Penanganan ini bertujuan untuk:
  • Meredakan gejala gagal jantung.
  • Membantu jantung menjadi lebih kuat.
  • Memungkinkan si penderita bisa hidup lebih lama secara normal.
  • Menurunkan risiko serangan jantung dan kematian.

Pencegahan gagal jantung

Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mencegah gagal jantung, di antaranya:
  • Mengonsumsi makanan sehat yang cukup mengandung zat besi, serta menghindari asupan garam yang berlebihan. Selain dari makanan seperti bayam, zat besi juga bisa Anda dapatkan dari suplemen.
  • Menjaga berat badan.
  • Berhenti merokok.
  • Membatasi konsumsi minuman keras.
  • Berolahraga secara teratur.
  • Menjaga kadar kolesterol dan tekanan darah pada batas sehat

Proses Pencernaan Makanan Pada Manusia

 
Sistem pencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa organ, berturut-turut dimulai dari
1. Rongga Mulut,
2. Esofagus
3. Lambung
4. Usus Halus
5. Usus Besar
6. Rektum
7. Anus.

Rongga Mulut


ADVERTISEMENT
rongga-mulut
rongga-mulut
Mulut merupakan saluran pertama yang dilalui makanan. Pada rongga mulut, dilengkapi alat pencernaan dan kelenjar pencernaan untuk membantu pencernaan makanan. Pada Mulut terdapat :
a.Gigi
Memiliki fungsi memotong, mengoyak dan menggiling makanan menjadi partikel yang kecil-kecil. Perhatikan gambar disamping.
b..Lidah
Memiliki peran mengatur letak makanan di dalam mulut serta mengecap rasa makanan.
c..Kelenjar Ludah
Ada 3 kelenjar ludah pada rongga mulut. Ketiga kelenjar ludah tersebut menghasilkan ludah setiap harinya sekitar 1 sampai 2,5 liter ludah. Kandungan ludah pada manusia adalah : air, mucus, enzim amilase, zat antibakteri, dll. Fungsi ludah adalah melumasi rongga mulut serta mencerna karbohidrat menjadi disakarida.

Esofagus (Kerongkongan)
Merupakan saluran yang menghubungkan antara rongga mulut dengan lambung. Pada ujung saluran esophagus setelah mulut terdapat daerah yang disebut faring. Pada faring terdapat klep, yaitu epiglotis yang mengatur makanan agar tidak masuk ke trakea (tenggorokan). Fungsi esophagus adalah menyalurkan makanan ke lambung. Agar makanan dapat berjalan sepanjang esophagus, terdapat gerakan peristaltik sehingga makanan dapat berjalan menuju lambung

Lambung

lambung
lambung
Lambung adalah kelanjutan dari esophagus, berbentuk seperti kantung. Lambung dapat menampung makanan 1 liter hingga mencapai 2 liter. Dinding lambung disusun oleh otot-otot polos yang berfungsi menggerus makanan secara mekanik melalui kontraksi otot-otot tersebut. Ada 3 jenis otot polos yang menyusun lambung, yaitu otot memanjang, otot melingkar, dan otot menyerong.
Selain pencernaan mekanik, pada lambung terjadi pencernaan kimiawi dengan bantuan senyawa kimia yang dihasilkan lambung. Senyawa kimiawi yang dihasilkan lambung adalah :


  • Asam HCl ,Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Sebagai disinfektan, serta merangsang pengeluaran hormon sekretin dan kolesistokinin pada usus halus
  • Lipase , Memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Namun lipase yang dihasilkan sangat sedikit
  • Renin , Mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu (ASI). Hanya dimiliki oleh bayi.
  • Mukus , Melindungi dinding lambung dari kerusakan akibat asam HCl.
Hasil penggerusan makanan di lambung secara mekanik dan kimiawi akan menjadikan makanan menjadi bubur yang disebut bubur kim.
Fungsi HCI Lambung :
1. Merangsang keluamya sekretin
2. Mengaktifkan Pepsinogen menjadi Pepsin untuk memecah protein.
3. Desinfektan
4. Merangsang keluarnya hormon Kolesistokinin yang berfungsi merangsang empdu mengeluarkan getahnya.

Usus Halus

usus-halus
usus-halus
Usus halus merupakan kelanjutan dari lambung. Usus halus memiliki panjang sekitar 6-8 meter. Usus halus terbagi menjadi 3 bagian yaitu duodenum (± 25 cm), jejunum (± 2,5 m), serta ileum (± 3,6 m). Pada usus halus hanya terjadi pencernaan secara kimiawi saja, dengan bantuan senyawa kimia yang dihasilkan oleh usus halus serta senyawa kimia dari kelenjar pankreas yang dilepaskan ke usus halus.
Senyawa yang dihasilkan oleh usus halus adalah :


  • Disakaridase Menguraikan disakarida menjadi monosakarida
  • Erepsinogen Erepsin yang belum aktif yang akan diubah menjadi erepsin. Erepsin mengubah pepton menjadi asam amino.
  • Hormon Sekretin Merangsang kelenjar pancreas mengeluarkan senyawa kimia yang dihasilkan ke usus halus
  • Hormon CCK (Kolesistokinin) Merangsang hati untuk mengeluarkan cairan empedu ke dalam usus halus.
Selain itu, senyawa kimia yang dihasilkan kelenjar pankreas adalah :

  • Bikarbonat Menetralkan suasana asam dari makanan yang berasal dari lambung
  • Enterokinase Mengaktifkan erepsinogen menjadi erepsin serta mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin. Tripsin mengubah pepton menjadi asam amino.
  • Amilase Mengubah amilum menjadi disakarida
  • Lipase Mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol
  • Tripsinogen Tripsin yang belum aktif.
  • Kimotripsin Mengubah peptone menjadi asam amino
  • Nuklease Menguraikan nukleotida menjadi nukleosida dan gugus pospat
  • Hormon Insulin Menurunkan kadar gula dalam darah sampai menjadi kadar normal
  • Hormon Glukagon Menaikkan kadar gula darah sampai menjadi kadar normal
PROSES PENCERNAAN MAKANAN
Pencernaan makanan secara kimiawi pada usus halus terjadi pada suasana basa. Prosesnya sebagai berikut :
a. Makanan yang berasal dari lambung dan bersuasana asam akan dinetralkan oleh bikarbonat dari pancreas.
b. Makanan yang kini berada di usus halus kemudian dicerna sesuai kandungan zatnya. Makanan dari kelompok karbohidrat akan dicerna oleh amylase pancreas menjadi disakarida. Disakarida kemudian diuraikan oleh disakaridase menjadi monosakarida, yaitu glukosa. Glukaosa hasil pencernaan kemudian diserap usus halus, dan diedarkan ke seluruh tubuh oleh peredaran darah.
c. Makanan dari kelompok protein setelah dilambung dicerna menjadi pepton, maka pepton akan diuraikan oleh enzim tripsin, kimotripsin, dan erepsin menjadi asam amino. Asam amino kemudian diserap usus dan diedarkan ke seluruh tubuh oleh peredaran darah.
d. Makanan dari kelompok lemak, pertama-tama akan dilarutkan (diemulsifikasi) oleh cairan empedu yang dihasilkan hati menjadi butiran-butiran lemak (droplet lemak). Droplet lemak kemudian diuraikan oleh enzim lipase menjadi asam lemak dan gliserol. Asam lemak dan gliserol kemudian diserap usus dan diedarkan menuju jantung oleh pembuluh limfe.

Usus Besar (Kolon)

usus-besar
usus-besar
Merupakan usus yang memiliki diameter lebih besar dari usus halus. Memiliki panjang 1,5 meter, dan berbentuk seperti huruf U terbalik. Usus besar dibagi menjadi 3 daerah, yaitu : Kolon asenden, Kolon Transversum, dan Kolon desenden. Fungsi kolon adalah :
a. Menyerap air selama proses pencernaan.
b. Tempat dihasilkannya vitamin K, dan vitamin H (Biotin) sebagai hasil simbiosis dengan bakteri usus, misalnya E.coli.
c. Membentuk massa feses
d. Mendorong sisa makanan hasil pencernaan (feses) keluar dari tubuh. Pengeluaran feses dari tubuh ddefekasi.

Rektum dan Anus
Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang lewat anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila feses sudah siap dibuang maka otot spinkter rectum mengatur pembukaan dan penutupan anus. Otot spinkter yang menyusun rektum ada 2, yaitu otot polos dan otot lurik.
Gangguan Sistem Pencernaan
• Apendikitis-Radang usus buntu.
• Diare- Feses yang sangat cair akibat peristaltik yang terlalu cepat.
• Kontipasi -Kesukaran dalam proses Defekasi (buang air besar)
• Maldigesti-Terlalu banyak makan atau makan suatu zat yang merangsang lambung.
• Parotitis-Infeksi pada kelenjar parotis disebut juga Gondong
• Tukak Lambung/Maag-“Radang” pada dinding lambung, umumnya diakibatkan infeksi Helicobacter pylori
• Xerostomia-Produksi air liur yang sangat sedikit
Gangguan pada sistem pencernaan makanan dapat disebabkan oleh pola makan yang salah, infeksi bakteri, dan kelainan alat pencernaan. Di antara gangguan-gangguan ini adalah diare, sembelit, tukak lambung, peritonitis, kolik, sampai pada infeksi usus buntu (apendisitis).
Diare
Apabila kim dari perut mengalir ke usus terlalu cepat maka defekasi menjadi lebih sering dengan feses yang mengandung banyak air. Keadaan seperti ini disebut diare. Penyebab diare antara lain ansietas (stres), makanan tertentu, atau organisme perusak yang melukai dinding usus. Diare dalam waktu lama menyebabkan hilangnya air dan garam-garam mineral, sehingga terjadi dehidrasi.
Konstipasi (Sembelit)
Sembelit terjadi jika kim masuk ke usus dengan sangat lambat. Akibatnya, air terlalu banyak diserap usus, maka feses menjadi keras dan kering. Sembelit ini disebabkan karena kurang mengkonsumsi makanan yang berupa tumbuhan berserat dan banyak mengkonsumsi daging.
Tukak Lambung (Ulkus)
Dinding lambung diselubungi mukus yang di dalamnya juga terkandung enzim. Jika pertahanan mukus rusak, enzim pencernaan akan memakan bagian-bagian kecil dari lapisan permukaan lambung. Hasil dari kegiatan ini adalah terjadinya tukak lambung. Tukak lambung menyebabkan berlubangnya dinding lambung sehingga isi lambung jatuh di rongga perut. Sebagian besar tukak lambung ini disebabkan oleh infeksi bakteri jenis tertentu.
Beberapa gangguan lain pada sistem pencernaan antara lain sebagai berikut: Peritonitis; merupakan peradangan pada selaput perut (peritonium).
Gangguan lain adalah salah cerna akibat makan makanan yang merangsang lambung, seperti alkohol dan cabe yang mengakibatkan rasa nyeri yang disebut kolik. Sedangkan produksi HCl yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinya gesekan pada dinding lambung dan usus halus, sehingga timbul rasa nyeri yang disebut tukak lambung. Gesekan akan lebih parah kalau lambung dalam keadaan kosong akibat makan tidak teratur yang pada akhirnya akan mengakibatkan pendarahan pada lambung.
Gangguan lain pada lambung adalah gastritis atau peradangan pada lambung. Dapat pula apendiks terinfeksi sehingga terjadi peradangan yang disebut apendisitis.

Cara Pengambilan Darah Arteri yang Benar


A.    Pendahuluan
Pengambilan sampel darah arteri adalah pengambilan sampel darah melalui pembuluh darah arteri.
Pemeriksaan analisa gas darah dikenal juga dengan nama pemeriksaan “ASTRUP”, yaitu suatu pemeriksaan gas darah yang dilakukan melalui darah arteri. Lokasi pengambilan darah yang umum dilakukan yaitu Arteri radialis, Arteri brachialis dan Arteri Femoralis.
B.    MANFAAT
Analisa gas darah arteri berguna untuk mengkaji status oksigenasi klien (tekanan oksigen arterial [PaO2]), ventilasi alveolar (tekanan karbondioksida arterial [PaCO2]), dan juga untuk menilai keseimbangan asam basa. Hasil dari pemeriksaan gas darah sangat berarti bagi monitoring hasil tindakan penatalaksanaan oksigenasi klien, terapi oksigen, dan untuk mengevaluasi respon tubuh klien terhadap tindakan dan terapi misalnya pada saat klien menjalani weaning dari penggunaan ventilator. Sampel darah yang diambil digunakan untuk mengukur komponen gas didalam darah arteri dan pH darah. Nilai yang diperoleh mereflekasikan kualitas ventilasi dan perfusi jaringan.
C.    Hal yang perlu diperhatikan
1.       Tindakan pungsi arteri harus dilakukan oleh perawat yang sudah terlatih
2.       Spuit yang digunakan untuk mengambil darah sebelumnya diberi heparin untuk mencegah darah membeku
3.       Kaji ambang nyeri klien, apabila klien tidak mampu menoleransi nyeri, berikan anestesi lokal
4.       Bila menggunakan arteri radialis, lakukan test allent untuk mengetahui  kepatenan arteri
5.       Untuk memastikan apakah yang keluar darah vena atau darah arteri, lihat darah yang keluar, apabila keluar sendiri tanpa kita tarik berarti darah  arteri
6.       Apabila darah sudah berhasil diambil, goyangkan spuit sehingga darah tercampur rata dan tidak membeku
7.       Lakukan penekanan yang lama pada bekas area insersi (aliran arteri lebih deras daripada vena).
8.       Keluarkan  udara dari spuit jika sudah berhasil mengambil darah dan tutup ujung jarum dengan karet atau gabus.
9.       Ukur tanda vital (terutama suhu) sebelum darah diambil
10.    Segera kirim ke laboratorium ( sito )
D.    Persyaratan Umum
Beberapa persyaratan umum yang perlu diperhatikan untuk memperoleh hasil pemeriksaan yang akurat adalah:
1.     Pasien diusahakan dalam keadaan tenang dengan posisi berbaring (pasien dalam keadaan takut/ gelisah akan menyebabkan hiperventilasi).
2.     Pengambilan darah pada pasien yang sedang mendapat terapi oksigen dilakukan minimal 20 menit setelah pemberian oksigen dan perlu dicantumkan kadar oksigen yang diberikan
3.     Perlu diwaspadai adanya perdarahan dan hematoma akibat pengambilan darah terutama pada bagian yang sedang mendapat terapi antikoagulan
4.     Suhu tubuh pasien dan waktu pengambilan darah harus dicantumkan dalam formulir permohonan pemeriksaan
E.    Pengkajian
F.    Diagnosa Keperawatan
G.   Perencanaan
H.    Alat dan bahan
1.   Spuit  2 ml atau 3ml  dengan jarum ukuran 22 atau 25 (untuk anak-anak) dan nomor 20 atau 21 untuk dewasa
2.   Heparin
3.   Yodium-povidin
4.   Penutup jarum (gabus atau karet)
5.   Kasa steril
6.   Kapas alcohol
7.   Plester dan gunting
8.   Pengalas
9.   Handuk kecil
10.       Sarung tangan sekali pakai
11.       Obat anestesi lokal jika dibutuhkan
12.       Wadah berisi es
13.       Kertas label untuk nama
14.       Thermometer
15.       Bengkok
I.      Prosedur Pengambilan darah arteri radialis
1.     Baca  status dan data klien untuk memastikan indikasi pengambilan AGD
2.     Cek alat-alat yang akan digunakan
3.     Beri salam dan panggil klien sesuai dengan namanya
4.     Perkenalkan nama perawat
5.     Jelaskan prosedur yang akan dilakukan pada klien
6.     Jelaskan tujuan tindakan yang dilakukan
7.     Beri kesempatan pada klien untuk bertanya
8.     Tanyakan keluhan klien saat ini
9.     Jaga privasi klien
10. Dekatkan alat-alat ke sisi tempat tidur klien
11. Posisikan klien dengan nyaman
12. Cuci tangan dan pakai sarung tangan sekali pakai
13. Palpasi arteri radialis
14. Lakukan allen’s tes
Tujuan uji allen tes adalah untuk menilai sistem kolateral arteri radialis. Penderita diminta mengepalkan tangan dengan kencang. Pengambil darah dengan jari menekan kedua arteri radialis dan ulnaris. Penderita diminta membuka dan mengepalkan beberapa kali hingga jari-jari pucat, kemudian biarkan telapak tangan terbuka. Pengambil darah melepaskan tekanan jarinya dari arteri ulnaris, telapak tangan akan pulih warnanya dalam 15 detik bila darah dari arteri ulnaris mengisi pembuluh kapiler tangan.
Bila terdapat gangguan kolateralisasi pada arteri ulnaris (uji Allen negative), arteri radialis tidak boleh digunakan untuk pengambilan darah arteri. Bila tidak terdapat kolateralisasi arteri radialis dan arteri ulnaris (uji Allen negative), arteri radialis tidak boleh digunakan.
Minta klien untuk mengepalkan tangan dengan kuat, berikan tekanan langsung pada arteri radialis dan ulnaris, minta klien untuk membuka tangannya, lepaskan tekanan pada arteri, observasi warna jari-jari, ibu jari dan tangan. Jari-jari dan tangan harus memerah dalam 15 detik, warna merah menunjukkan test allen’s positif. Apabila tekanan dilepas, tangan tetap pucat, menunjukkan test allen’s negatif. Jika pemeriksaan negatif, hindarkan tangan tersebut dan periksa tangan yang lain.
15. Hiperekstensikan pergelangan tangan klien di atas gulungan handuk
16. Raba kembali arteri radialis dan palpasi pulsasi yang paling keras dengan menggunakan jari telunjuk dan jari tengah
17. Desinfeksi area yang akan dipungsi menggunakan yodium-povidin, kemudian diusap dengan kapas alkohol
18. Berikan anestesi lokal jika perlu
19. Bilas spuit ukuran 3 ml dengan sedikit heparin 1000 U/ml dan kemudian kosongkan spuit, biarkan heparin berada dalam jarum dan spuit
20. Sambil mempalpasi arteri, masukkan jarum dengan sudut 45 ° sambil menstabilkan arteri klien dengan tangan yang lain
21. Observasi adanya pulsasi (denyutan) aliran darah masuk spuit (apabila darah tidak bisa naik sendiri, kemungkinan pungsi mengenai vena)
22. Ambil darah 1 sampai 2 ml
23. Tarik spuit dari arteri, tekan bekas pungsi dengan menggunakan kasa 5-10 menit
24. Buang udara yang berada dalam spuit, sumbat spuit dengan gabus atau karet
25. Putar-putar spuit sehingga darah bercampur dengan heparin
26. Tempatkan spuit di antara es yang sudah dipecah
27. Ukur suhu dan  pernafasan klien
28. Beri label pada spesimen yang berisi nama, suhu, konsentrasi oksigen yang digunakan klien jika kilen menggunakan terapi oksigen
29. Kirim segera darah ke laboratorium
30. Beri plester dan kasa jika area bekas tusukan sudah tidak mengeluarkan darah (untuk klien yang mendapat terapi antikoagulan, penekanan membutuhkan waktu yang lama)
31. Bereskan alat yang telah digunakan, lepas sarung tangan
32. Cuci tangan
33. Kaji respon klien setelah pengambilan AGD
34. Berikan reinforcement positif pada klien
35. Buat kontrak untuk pertemuan selanjutnya
36. Akhiri kegiatan dan ucapkan salam
37. Dokumentasikan di dalam catatan keperawatan waktu pemeriksaan AGD, dari sebelah mana darah diambil dan respon klien
J.     Evaluasi

Minggu, 29 November 2015

Bahaya Merokok Bagi Kesehatan Anda dan Orang Sekitar



Tahukah Anda bahwa risiko perokok pasif 3 kali lebih tinggi dari perokok aktif. Dan perokok wanita berisiko 25 persen lebih tinggi dari  perokok pria.

Rokok dan Kematian

Rokok merupakan salah satu penyebab kematian utama di dunia dan merupakan satu-satunya produk legal yang membunuh seperti hingga setengah penggunannya. Survey Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia tahun 2007 menyebutkan setiap jam sekitar 46 orang meninggal dunia karena penyakit yang berhubungan dengan merokok di Indonesia.

Kebiasaan merokok sedikitnya menyebabkan 30 jenis penyakit pada manusia.  Penyakit yang timbul akan tergantung dari kadar zat berbahaya yang terkandung, kurun waktu kebiasaan merokok, dan cara menghisap rokok. Semakin muda seseorang mulai merokok, makin besar risiko orang tersebut mendapat penyakit  saat tua.

Mengapa Rokok Berbahaya?

segudang bahaya merokok terhadap tubuh - alodokter

Dalam satu batang rokok mengandung sekitar 7.000 zat kimia, 200 jenis diantaranya bersifat karsinogenik, yaitu zat yang merusak gen dalam tubuh sehingga memicu terjadinya kanker, seperti kanker paru, emfisema, dan bronkitis kronik. Atau juga kanker lain, seperti kanker nasofarings, mulut, esofagus, pankreas, ginjal, kandung kemih, dan rahim. Aterosklerosis atau pangerasan pembuluh darah bisa menyebabkan penyakit jantung, hipertensi, risiko stroke, menopause dini, osteoporosis, kemandulan, dan impotensi.

Racun rokok terbesar dihasilkan oleh asap yang mengepul dari ujung rokok yang sedang tak dihisap. Sebab asap yang dihasilkan berasal dari pembakaran tembakau yang tidak sempurna.  
Asap rokok mengandung sejumlah zat yang berbahaya seperti benzen, nikotin, nitrosamin, senyawa amin, aromatik, naftalen, ammonia, oksidan sianida, karbon monoksida benzapirin, dan lain-lain. Partikel ini akan mengendap di saluran napas dan sangat berbahaya bagi tubuh. Endapan asap rokok juga mudah melekat di benda- benda di ruangan dan bisa bertahan sampai lebih dari 3 tahun, dengan tetap berbahaya.

Bahan-bahan berbahaya pada sebatang rokok, antara lain:
  • ·         Karbon monoksida. Zat yang kerap ditemukan pada asap knalpot mobil ini bisa mengikat diri pada hemoglobin dalam darah secara permanen sehingga menghalang penyediaan oksigen ke tubuh. Hal tersebut membuat Anda cepat lelah.
  • ·         Tar. Ketika merokok, kandungan tar di dalam rokok akan ikut terisap. Zat ini akan mengendap di paru-paru Anda dan berdampak negatif pada kinerja rambut kecil yang melapisi paru-paru. Padahal rambut tersebut bertugas untuk membersihkan kuman dan hal lainnya keluar dari paru-paru Anda.
  • ·         Gas oksidan. Gas ini bisa bereaksi dengan oksigen. Keberadaannya pada tubuh lebih meningkatkan risiko stroke dan serangan jantung akibat penggumpalan darah.
  • ·         Benzene. Zat yang ditambahkan ke dalam bahan bakar minyak ini bisa merusak sel pada tingkat genetik. Zat ini juga dikaitkan dengan berbagai jenis kanker seperti kanker ginjal dan leukimia.

Selain bahan-bahan di atas, masih banyak kandungan beracun pada sebatang rokok seperti arsenic (digunakan dalam pestisida, toluene (ditemukan pada pengencer cat),formaldehyde (digunakan untuk mengawetkan mayat), hydrogen cyanide (digunakan untuk membuat senjata kimia), dan cadmium (digunakan untuk membuat baterai).
Ketika Anda merokok, Anda akan lebih mungkin terkena serangan jantung. Perokok berisiko dua hingga empat kali lebih tinggi menderita penyakit jantung. Risiko lebih tinggi lagi jika Anda perokok wanita yang sedang mengonsumsi pil KB.

Saat merokok, Anda akan turut memasukkan zat-zat berbahaya yang bisa berdampak buruk tubuh, khususnya jantung. Contohnya zat nikotin. Ketika nikotin masuk ke tubuh, zat itu bisa mengurangi kadar oksigen yang akan masuk ke darah. Zat yang bersifat candu ini juga bisa mempercepat detak jantung, menaikkan tekanan darah, merusak pembuluh darah dalam jantung, dan mempercepat pembekuan darah yang bisa memicu serangan jantung. Begitu juga dengan akibat-akibat buruk terhadap organ tubuh yang lainnya.
  • Otak

  • Merokok bisa meningkatkan risiko terkena stroke sebesar 50 persen. Hal tersebut bisa menyebabkan kerusakan otak dan kematian. Merokok juga dapat meningkatkan risiko mengalami aneurisma otak. Aneurisma otak adalah pembengkakan pembuluh darah yang terjadi akibat melemahnya dinding pembuluh darah. Sewaktu-waktu bisa pecah dan mengakibatkan pendarahan di otak.
  • Mulut dan TenggorokanHasil gambar untuk mulut dan tenggorokan perokok     
  • Hasil gambar untuk mulut dan tenggorokan perokok
    Bau mulut dan gigi bernoda merupakan efek yang akan timbul akibat merokok
    . Penyakit gusi dan kerusakan indera perasa pun dapat timbul. Masalah serius yang akan hinggap pada mulut dan tenggorokan adalah meningkatnya risiko kanker pada lidah, tenggorokan, bibir, dan pita suara.
  • Paru-paruHasil gambar untuk paru perokok
    Salah satu efek paling berbahaya akibat merokok adalah kanker paru-paru. Bahan-bahan kimia pada rokok berpotensi merusak sel-sel pada paru-paru yang bisa membentuk sel kanker. Penyakit serius lainnya yang bisa Anda alami adalah bronkitis, pneumonia, dan emfisema.
  • LambungHasil gambar untuk lambung perokok
    Merokok bisa melemahkan otot yang mengontrol bagian bawah kerongkongan Anda. Hal tersebut memungkinkan asam dari lambung bergerak ke arah yang salah, yaitu ke kerongkongan. Kondisi tersebut dinamakan penyakit asam lambung. Beberapa risiko penyakit yang akan dihadapi oleh seorang perokok adalah ulkus atau tukak dan
    kanker lambung.
  • Tulang
    Racun pada rokok bisa merusak tulang dengan cara menghentikan kerja sel-sel konstruksi. Oleh sebab itu, perokok lebih berisiko mengalami tulang rapuh atau osteoporosis. Racun rokok juga bisa mengganggu keseimbangan hormon-hormon yang bertugas menjaga tulang tetap kuat, seperti hormon estrogen.
  • KulitHasil gambar untuk kulit  perokok
    Perokok akan terlihat lebih tua ketimbang yang bukan perokok karena kurangnya asupan oksigen ke kulit. Penuaan dini akan dirasakan, seperti kemunculan 
    kerutan di sekitar mata dan mulut. Racun rokok juga bisa menyebabkan selulit pada kulit.
  • Organ Reproduksi  
    Merokok bisa mengganggu sistem reproduksi dan kesuburan Anda. Pada pria, merokok bisa menyebabkan impotensi, mengurangi produksi sperma, dan 
    kanker testis. Sementara pada wanita, merokok dapat mengurangi kesuburan. Selain itu, risiko terkena kanker serviks pun lebih tinggi karena rokok mengurangi kemampuan alami tubuh dalam melawan infeksi human papillomavirus atau HPV.



Bahaya Perokok Pasif

Perokok pasif lebih berbahaya dibandingkan perokok aktif. Bahkan bahaya perokok pasif tiga kali lipat dari bahaya perokok aktif. Dokter Budhi Antariksa, Spesialis Paru dari Rumah Sakit Royal Taruma mengatakan, sebanyak 25 persen zat berbahaya yang terkandung dalam rokok masuk ke tubuh perokok, sedangkan 75 persennya beredar di udara bebas yang berisiko masuk ke tubuh orang di sekitarnya.
Konsentrasi zat berbahaya di dalam tubuh perokok pasif lebih besar karena racun yang terhisap melalui asap rokok perokok aktif tidak terfilter. Sedangkan racun rokok dalam tubuh perokok aktif terfilter melalui ujung rokok yang dihisap. Namun konsentrasi racun perokok aktif bisa meningkat jika perokok aktif kembali menghirup asap rokok yang ia hembuskan. 

“Namun karena perokok aktif sekaligus menjadi perokok pasif maka dengan sendirinya risiko perokok aktif jauh lebih besar daripada perokok pasif,”  ujar dr.Budhi Antariksa.
Selain itu, berbagai hasil penelitian juga menyimpulkan  perokok wanita berisiko 25 persen lebih tinggi daripada perokok pria. Perokok wanita memiliki risiko ganda terhadap penyakit jantung dan kanker paru-paru bila dibandingkan dengan perokok pria. Penyebabnya karena wanita memiliki berat badan dan saluran darah yang lebih kecil dari pria.
Bahaya merokok pada wanita antara lain: Merusak kulit, mengganggu sistem reproduksi, menganggu siklus menstruasi termasuk timbulnya rasa nyeri, menurunkan kesuburan, meningkatkan risiko terkena kanker payudara, rahim, dan kanker paru-paru, menganggu pertumbuhan janin dalam rahim, menganggu kelancaran ASI, keguguran, hingga kematian janin.

Mungkin Anda sudah terbiasa mendengar bahaya merokok terhadap tubuh, namun Anda tetap tidak menghentikan kebiasaan mengisap rokok karena merasa saat ini kesehatan Anda masih baik-baik saja.

Perlu diingat, merokok sama saja seperti menabung racun pada tubuh yang sedikit demi sedikit bisa menumpuk jika dilakukan terus-menerus. Dengan begitu, risiko menderita penyakit pun akan lebih tinggi pada masa tua. Tidak hanya Anda, orang-orang terdekat pun akan merasakan efeknya karena menghirup asap rokok yang beracun.